Sempat Alami Insiden Terbentur Saat di Ponpes, JDR Sering Merasa Sakit Kepala -->

Cari Blog Ini

RESOLUSITV

Translate

RESOLUSI TELEVISI

RESOLUSI TELEVISI
AKURAT DAN TERPECAYA

ENTRI YANG DI UNGGULKAN

Dugaan Tindak Pidana Korupsi, Kejari Tahan Mantan Sekda Labuhanbatu

Resolusitv.com | Labuhanbatu Tim Jaksa Penuntut Umum bidang tindak pidana khusus Kejaksaan Negeri Labuhanbatu menerima pelimpahan berkas per...

Sempat Alami Insiden Terbentur Saat di Ponpes, JDR Sering Merasa Sakit Kepala

RESOLUSITV
Minggu, September 10, 2023



 Kota Metro, Lampung | Resolusitv.com

Curahan hati alumni SMK pondok pesantren Tuma'ninah Yasin yang mengalami insiden kecelakaan serius akibat benturan di kepalanya hinga saat ini dirinya sering mengalami sakit kepala.


JDR  mantan santri alumni SMK di Ponpes Tuma'ninah Yasin menceritakan kronologi kecelakaan hebat  pada tahun 2020 yang lalu.


"Saya mengalami kecelakaan terpleset di kamar mandi hingga alami kejang -kejang tidak sadarkan diri. Orang - orang di sekitar pada berkerumun untuk menyadarkan saya, setelah itu mereka memanggil salah satu pengurus pondok untuk melihat kondisi saya. Pada saat saya tersadar dari insiden kecelakaan itu terjadi, dari pihak ponpes langsung di beri makan, namun yang terjadi bagian kepala saya pusing dan muntah- muntah," ungkapnya.


JDR juga merasa kecewa lantaran pasca terjadinya insiden kecelakaan itu terjadi, dirinya dilarang oleh pihak ponpes untuk beri tahu kepada orangtuanya.


"Saya di larang oleh pihak ponpes untuk di beri tahu kepada orang tua saya dikarenakan yang bertanggung jawab penuh pihak ponpes bukan lagi orang tua saya dikarenakan saya tinggal di asrama,"ucapnya.


 "Namun apa yang terjadi saya tidak di periksa saya hanya di biarkan lalu saya di beri sedikit obat agar sakit kepalanya hilang dan saya di suruh beristirahat,"terangnya.


Lanjutnya, JDR juga mengatakan selang satu tahun insiden kecelakaan itu terjadi, ia sering mengalami sakit kepala yang hebat serta demam yang tinggi dibarengi muntah - muntah. 


"pada saat saya di pulau jawa saya di larikan kerumah sakit, lalu dokter pun menyarakan segera lakukan operasi agar tidak mengalami kefatalan yang lebih lanjut seperti kebutaan dan terkena syaraf -syaraf lainnya,"ujarnya.


Saat dikonfirmasi langsung oleh awak media pada Senin (04/09/23). Okta selaku pengurus ponpes Tuma'ninah Yasin membenarkan hal tersebut, tapi karena pada saat itu Covid-19 jadi pelayanan medis hanya kami tangani oleh pihak medis yang ada di ponpes Tuma'ninah Yasin.


Lanjutnya, Okta juga mengatakan pihak medis yang disediakan oleh ponpes tidak ada konfirmasi terkait penanganan medis yang dilakukan oleh pihak ponpes kepada pengurus ponpes.


"Karena waktu itu sadah di tangani selayaknya anak pingsan. Ketika sudah sadar habis itu langsung di beri makan, minum obat dan langsung di suruh istirahat, besoknya anak itu sudah kembali sekolah seperti biasa, " ucapnya. Senin (4/09/2023).


Okta juga mengatakan pihak santrinya di kelas II setelah selesai PKL, santri tersebut tidak kembali ke pondok langsung ngekost di luar.


"Jadi perkembangan hari ini kami tidak tahu sampai dia wisuda sudah tidak ada di ponpes lagi,"terangnya.


Ketua NGO KMPL (Koalisi Masyarakat Peduli Lampung) Korda Kota Metro, Rendi saat lakukan pengawalan terkait konfirmasi insiden kecelakaan itu terjadi , ia mengatakan pihak pondok seakan menutup-nutupi kejadian tersebut.


"Yang saya bingungkan kepada pihak ponpes tidak tau manau terkait insiden itu terjadi, tetapi sudah di tangani pada saat itu,"


"mana yang benar bahasanya sata di pertanyakan terkait insiden kecelakan tersebut sangat membingungkan" ucapnya. Selasa (05/09/2023).


Ia juga sangat menyayangkan kejadian yang menimpa JDR terkesan di anggap sepele juga dan juga sikap ponpes seakan-akan saling lempar tanggung jawab. Bahkan ada pihak ponpes yang bernama N mendatangi kami saat mediasi telah usai.


"Bisa di katakan saling lempar tanggung jawab, saat pihak N mendatangi kami seolah tidak tahu menahu kronologi kecelakaan itu terjadi," ujarnya.


"Kami atas aduan masyarakat NGO KMPL (Koalisi Masyarakat Peduli Lampung) akan mengadukan  hal ini kepada Pemerintah Kota  dan DPRD Kota Metro untuk menindak lanjuti permasalahan tersebut sampai tuntas," terangnya.


Ia juga berharap ada bentuk kepedulian terhadap peserta didik di instansi formal maupun non formal, juga ke depan agar tidak terjadi lagi hal serupa dimana Kota Metro sebagai Kota pendidikan maka dari itu selamatkan anak bangsa yang keterbatasan Finansial. Tutup Rendy.


(Tem)