Postingan
Resolusitv.com | Labuhanbatu
Diduga Bank BNI Cabang Rantauprapat melalui karyawannya ataupun mitra bisnis mereka dalam hal collection baru-baru ini merusak etika pelayanan perbankan dalam upaya menagih hutang ke nasabah.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh awak media dari nasabah yang namanya tidak ingin disebutkan alias TA. Saat TA berada dikediamannya, yaitu perumahan yang ada di kelurahan Sioldengan, kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu. (Jum'at, 21/04/2023).
Bahwa pada hari Kamis, tanggal 20 April 2023 tepatnya sore hari, TA mendapat teror ataupun penghinaan terhadap ibu kandungnya dikarenakan penunggakan kartu kredit di tahun 2012 lalu.
Diduga langkah-langkah yang dilakukan oleh pihak Bank BNI dalam upaya menagih hutang disinyalir dengan menggunakan pola-pola premanisme dengan menghina, mencaci nasabah, bahkan membawa-bawa orang tua yang tak sepatutnya ikut dihina.
"Biadap cara orang itu menagih hutang ke nasabahnya. Semua keluarga dan rekan-rekan saya diteror. Bahkan saya sendiri dimaki-maki, nama orang tua saya ikut dihinanya. Kok parah kali mereka melakukan cara-cara yang gak beretika. Setahu saya ada cara-cara yang soft dalam penagihan hutang kepada nasabah. Ini Bank besar, kok cara-caranya seolah masih primitif. Saya siap bayar hutang saya yang saya sendiri lupa, dan jumlahnya juga tak begitu banyak. Tapi kayak miliaran rupiah kerugian bank tersebut, hingga mampu melakukan hal-hal yang tak baik. Tapi dengan catatan, saya harus ketemu dulu dengan orang yang menghina orang tua saya itu". Jelas TA.
Pasca Lebaran TA akan membawa ini ke ranah hukum, dengan membuat Laporan ke Polres Labuhanbatu beserta tembusan-tembusannya, Pihak Bank Cabang Rantauprapat, Pihak Bank Wilayah dan Pusat. Serta Badan Perlindungan Konsumen, atas apa yang telah dialami TA.
RD