Resolusitv.com | Labuhanbatu
Hadirnya wisata pohon anggur yang berada dilingkungan Ponpes Darul Solihin, jalan Ringroud, Kelurahan Aek Paing, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara. Menimbulkan perselisihan dengan salah satu oknum Polres Labuhanbatu berinisial Aiptu HS. (Minggu, 20/11/2022).
Perselisihan antara Pihak Ponpes Darul Solihin dengan HS sudah sering terjadi. Dikarenakan HS yang memiliki usaha wisata pohon anggur tidak terima pengunjungnya dipersulit untuk melihat wisata anggur miliknya.
Sementara akses jalan menuju tempat wisata anggur tersebut harus melewati gerbang Ponpes Darul Solihin. Bahkan lapangan Pondok Pesantren yang memiliki santri lebih kurang 1.200 santri tersebut, digunakan pengunjung untuk parkir kendaraan mereka.
Informasi ini diperoleh awak media dari staf keamanan Ponpes Irwansyah Lubis, ketika mempertanyakan tragedi keributan yang baru saja terjadi. Minggu, tanggal 20 November tahun 2022, sekitar pukul. 14.00 WIB.
"Betul pak, oknum Poĺres berinisial Aiptu HS tersebut marah-marah kepada kami. Karena kami menutup gerbang Ponpes Darul Solihin. Untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan proses belajar mengajar santri kami. Dan atas perintah Pimpinan Pondok Pesantren." Terang Irwansyah Lubis.
Dalam kesempatan yang sama, kami awak media melihat kekecewaan berat terluhat pada wajah staf keamanan tersebut.
"Pak, kami sangat dirugikan dengan kondisi seperti ini. Itu pengunjung menginjak-injak lantai masjid kami. Kemacetannya luar biasa, ditambah lagi kegiatan belajar mengajar anak-anak santri terganggu. Trus, oknum tersebut marah-marah kepada kami dan berkata. Ngapain kalian tutup gerbang ponpes, kan tidak mengganggu kegiatan kalian?. Dan memaksa pintu gerbang dibuka". Tambah Irwansyah Lubis.
Selain marah-marah, informasinya oknum Polres Labuhanbatu berinisial Aiptu HS tersebut merekam semua kegiatan yang ada pada saat itu. Seolah ingin membuktikan kepada masyarakat bahwa tindakannya adalah benar.
Pihak ponpes sudah melakukan upaya-upaya persuasif, namun oknum polisi bernisial Aiptu HS tersebut tidak memiliki solusi. Dan terkesan tidak menghormati pihak Ponpes. Padahal wisata Anggur tersebut adalah bisnis pribadi yang menggangu kepentingan umum, yaitu kegiatan belajar mengajar santri.
TAK