Resolusitv.com | Labuhanbatu
Keberadaan Brother Station yang sebelumnya bernama Hans Station masih terus beraktifitas di Kota Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara. Padahal sudah beberapa kali dipermasalahkan oleh masyarakat Labuhanbatu, Khususnya ormas Islam beberapa tahun terakhir ini.
Informasi ini diperoleh tim media dari kelompok pemuda ormas Islam, yaitu Kupaz Labuhanbatu (Kumpulan Pemuda Akhir Zaman). Salah satu ormas pemuda Islam yang tergabung dalam wadah AL UOIS Labuhanbatu. Aliansi Ummat dan Ormas Islam Labuhanbatu. Dari hasil kunjungan mereka (Kupaz) ke Brother Station.
Kelompok anak muda tersebut mendapati adanya aktifitas di Brother Station bertempat di sekitar Jalan Baru, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu. pada hari Minggu, pukul.01.00 WIB dini hari. Dan memang aktifitas tempat hiburan yang mirip Diskotik tersebut selalu beroperasi diatas tengah malam sampai dini hari. (Minggu, 13/11/2022)
Tujuan kelompok ini (Kupaz) tidak lain adalah untuk memastikan aduan masyarakat, atas keresahan mereka terhadap tempat hiburan tersebut. Lalu hasil tersebut akan dijadikan dasar untuk nantinya di Musyawarahkan AL UOIS Labuhanbatu. Dan tindakan apa yang akan dilakukan nantinya.
Terjadi dialog antara perwakilan dari pihak Kupaz yang diwakili oleh Dedek Samudara dengan pihak Brother Station disebut Eko dan Mami.
Pihak Kupaz mempertanyakan kenapa Brother Station masih beroperasi, padahal sepengatuhan dari pihak kupaz bahwa izin bermasalah. Namun keterangan dari Pihak Brother bahwa Izin sudah lengkap. Bahkan pihak Brother menyampaikan kepada perwakilan Kupaz sudah berkomunikasi dengan Ketua Kupaz sendiri, yaitu Tengku Alfan.
Tengku Alfan sendiri setelah dikonfirmasi membantah hal tersebut.
"saya tidak mengenal dan juga tidak pernah bertemu dengan bang Eko dan Mami tersebut. Itu tidak benar, bahkan harapan saya usaha itu tutup selamanya, karena kegiatan disana tidak bermanfaat dan juga melanggar norma-norma yang ada. Apalagi benar-benar mampu merusak moralitas generasi muda nantinya" Jelas Alfan.
Masyarakat Labuhanbatu khususnya Ummat Islam Labuhanbatu yang terwakilkan dari beberapa Ormas Islam di Labuhanbatu, menyangakan hal ini terjadi lagi. Dikarenakan sudah beberapa kali melakukan aksi dan rapat bersama untuk menutup tempat ini, tempat yang diduga adanya praktek-praktek kemaksiatan. Namun tidak juga terealisasi, meskipun sudah ada kesepakatan. Seolah diduga adanya pihak- pihak yang membekingi tempat hiburan malam tersebut.
(TAK)