SOSIALISASIKAN RAPERDA PENGEMBANGAN DAN PELESTARIAN BUDAYA FPK LAMPUNG TIMUR LAKUKAN TALKSHOW DI RADIO PRAMUDYA LESTARI -->

Translate

RESOLUSITV

RESOLUSITV
AKURAT DAN TERPECAYA

ENTRI YANG DI UNGGULKAN

Dualisme Pembentukan Tim Futsal Sumut, Sangat Merugikan Atlit

Resolusitv.com | Labuhanbatu Kecewanya masyarakat Sumatera Utara akibat adanya dualisme pembentukan tim Futsal Sumut. Luapan kekecewaan itu ...

SOSIALISASIKAN RAPERDA PENGEMBANGAN DAN PELESTARIAN BUDAYA FPK LAMPUNG TIMUR LAKUKAN TALKSHOW DI RADIO PRAMUDYA LESTARI

RESOLUSITV
Kamis, Juli 28, 2022





Resolusitv|Lampung Timur


Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Lampung Timur melakukan Talkshow di Radio Pramudya Lestari 102,3 FM pada Rabu, 27 Juli 2022 selama lebih kurang 1 jam dimulai dari pukul 10.00 sampai 11.00 WIB.

Talkshow itu sendiri menghadirkan 4 Nara Sumber yaitu Sopiyan Subing ketua FPK Lampung Timur, Lindawati, SE Kabid. Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa,  Syamsul Bahri, SH anggota FPK dari Suku Palembang mewakili Suku dan Etnis di Lampung Timur serta Sekretaris Badan Kesbangpol Rifian Hadi, M.Pd yang melakukan closing statement pada acara Talksow tersebut.


Sebagai pembicara pertama Sopiyan Subing mengingat pentingnya posisi adat dan budaya bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena selain sebagai kekayaan dan jati diri Bangsa, cikal bakal NKRI dimulai dari ada kesepakatan Suku dan Etnis dengan latar belakang Adat dan Budaya yang berbeda, puncaknya sudah terjadi 17 tahun sebelum Proklamasi NKRI yaitu pada acara Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.

"Maka kita harus ingat terus tentang sejarah itu dengan melihat keberadaan Suku, Etnis yang bercirikan adat dan budaya itu apakah terus lestari dan berkembang atau sudah memudar dan terancam punah atau ditinggalkan dalam proses pembangunan yang berjalan". Tegas Sopiyan

Sopiyan membandingkan bagaimana di Timur Tengah satu bangsa, satu agama mayoritas jadi banyak negara, sementara Indonesia dengan banyak bangsa, ras, suku, etnis, agama bisa bersatu dalam satu negara, ini adalah salah satu keajaiban dunia.

Samentara itu Syamsul Bahri mengatakan bahwa pembauran secara pribadi sudah sangat baik terjadi di Lampung, bahkan bisa dikatakan terbaik di Indonesia dan unik karena nuansa kedaerahannya tak sekental daerah lain, sehingga orang bisa dengan sangat enjoy dengan berbahasa daerah.

Menanggapi pengajuan Raperda ini Lindawati mewakili Badan Kesbangpol Lampung Timur yang juga sebagai pembina dari FPK mengatakan bahwa Kesbangpol mengapresiasi langkah FPK mengajukan Raperda dalam rangka karena diharapkan kegiatan-kegiatan yang bertemakan adat dan budaya yang dilaksanakan oleh beberapa OPD bisa lebih terarah, jelas target dan sasarannya serta memiliki payung hukum yang jelas.

Dalam closing statement Rifian Hadi mengatakan bahwa permasalahan kebudayaan tidak akan selesai jika hanya di tangani oleh bidang Kebudayaan, Dikbud atau Dikdas.

"Kebudayaan itu sangat luas jadi bisa juga ditangani oleh PKK, oleh dinas PU, Dinas yang menangani pangan,  pariwisata,  yang menangani pendidikan, jadi semua sektor kebudayaan itu harus tersentuh secara beriringan di dalam sebuah rencana strategis yang disusun setiap tahunnya jika memang sektor kebudayaan ini benar-benar tidak lagi ada yang terabaikan", jelasnya 

"Kita sudah paham hampir dua puluhan tahun Lampung timur berdiri tetapi memang belum banyak dieksplorasi budaya-budaya Lampung yang lain yang masih tersembunyi", tuturnya

"Kebudayaan itu berbeda dengan Sumber Daya Alam, Semakin digali kebudayaan ini semakin unik semakin dalam semakin banyak semakin banyak lagi sehingga dia bisa menjadi pengetahuan umum di luar Lampung dan menjadi sebuah strategi baru dalam mengembangkan daerah itu yang berlandaskan kepada budaya-budaya Lampung Timur", pungkasnya

Sopiyan Subing menambahkan bahwa di Lampung Timur itu sangat istimewa karena ketempat ada 4 komunitas Lampung yang itu tidak ada di Kabupaten lain, seperti Keratuan Melinting, Sekampung Libo, Sekampung Limo Migo juga Abung Siwo Migo, nah keunikan ini saja belum banyak yang tahu, maka salah satu harapan dari Raperda ini dapat mengekplorasi kebudayaan di Lampung Timur secara maksimal. (Tim)