Rafi Alfarezi : Kata Siapa Sukses Itu Harus Sarjana? -->

Translate

RESOLUSITV

RESOLUSITV
AKURAT DAN TERPECAYA

ENTRI YANG DI UNGGULKAN

Heboh TPPO Bandar Lampung, Ini Peran PPWI Lampung Timur Cs Bantu Polda Bongkar Kasus TPPO

Lampung | Resolusitv.com DPC PPWI Lampung Timur yang diketuai Sopyanto bersama rekan-rekan dari organisasi media lainnya memberikan andil be...

Rafi Alfarezi : Kata Siapa Sukses Itu Harus Sarjana?

RESOLUSITV
Kamis, Mei 19, 2022







*Penulis  : Excellent Publisher*


Mendapatkan gelar Sarjana dianggap hal yang lazim bagi sebagian masyarakat Indonesia. Jadi tak heran hampir setiap anak muda di Indonesia memilih untuk menempuh pendidikan lama demi mendapat gelar tersebut. 

Dengan memiliki gelar dibelakang namanya, seseorang akan dianggap lebih memiliki kompetensi dalam dunia kerja. Begitu juga sebaliknya seseorang yang tidak memiliki gelar dianggap kurang berpotensi. 
Bagi sebagian profesi memang gelar sarjana sangat penting, seperti profesi Arsitek. Gelar arsitek yang diterima akan menyakinkan klien untuk lebih percaya dalam membangun proyek perumahan, perkantoran, dan infrastuktur. 


Tetapi sebaliknya, arsitek yang tidak memiliki gelar tentu akan dicurigai dan diragukan klien. Gelar sarjana menjadi label yang memang penting untuk sebagian profesi dalam menguasai sebuah bidang. 
Rafi Alfarezi, seorang pebisnis muda mengatakan bahwa saat ini masyarakat Indonesia sangat mengutamakan bahkan mengharuskan anaknya mendapat gelar sarjana.

 Setelah gelar tersebut di dapat tidak masalah jika belum dapat pekerjaan yang penting sarjana saja dulu. Secara tidak sadar tolak ukur pandangan seseorang dinilai dari gelar sarjana. Gelar sarjana tidak hanya menyangkut dalam dunia kerja saja tetapi, juga sering dilibatkan dengan beberapa nilai kehidupan. 
Contohnya meminang anak orang harus sarjana atau bahkan mahar seorang gadis dapat ditentukan/disesuaikan dari gelar sarjananya tersebut.



Menurut Rafi, saat ini ada banyak alasan anak muda dalam melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Sebenarnya tidak berminat kuliah tapi terpaksa, kuliah hanya sekedar formalitas saja demi mendapat gelar yang diharap akan mempermudah mereka dalam mencari pekerjaan. Maka dari itu tak jarang anak muda merasa salah jurusan demi mengambil jurusan yang dinilai memiliki peluang kerja besar. Sehingga banyak kita temui di sekitar kita seseorang yg mendapat gelar tetapi sebenarnya tidak menguasai bidang tersebut. 


Baginya belum tentu seseorang yang berkuliah di dalam kampus pasti belajar, karena ada banyak mahasiswa yang datang hanya duduk dan mendengarkan dosen menerangkan. Begitu juga sebaliknya, bukan berarti seseorang yang tidak melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi tidak belajar karena sesungguhnya belajar bisa dari mana saja. 


Di umur yang terbilang cukup muda, Rafi memutuskan untuk mengambil langkah yang  berbeda dari anak muda pada umumnya. Ia memilih untuk meninggalkan beberapa langkah pendidikannya demi fokus pada satu profesi yaitu pengusaha.

 Keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan yang matang dengan segala konsekuensinya. Dalam hal ini, bukan berarti ia tidak mampu untuk mengikuti pembelajaran dalam pendidikan formal. Bukan berarti juga ia tidak melanjutkan pendidikannya, hanya saja beberapa langkah tertinggal dibandingkan dengan teman-teman seusianya. Keputusan tersebut ia pilih untuk mengambil resiko demi bisnisnya. Bukan berarti kuliah tidak penting, bagi Rafi sebelum memulai harus tau tujuan dan harus memiliki plan selanjutnya akan diarahkan kemana.


Menurut Rafi semua orang pasti memiliki keahlian nya masing masing. Jangan menyamaratakan persepsi bahwa harus sarjana dulu baru sukses, harus mendapat gelar dibelakang nama dulu baru memiliki potensi, harus jadi PNS dulu baru hidup akan terjamin. Rafi berharap persepsi seperti itu di negara kita harus segera dihilangkan. Ia yakin setiap anak muda memiliki keahlian dan passion nya masing-masing. Kalau pemikiran seperti itu masih diterapkan maka yang terjadi tidak akan ada anak muda yang bekerja dengan keahlian di bidang yang mereka sukai. Akibatnya ada banyak anak muda yang berjalan dengan keterpaksaan dan ketidaknyamanan atas apa yang ia jalani saat ini.