264 Kades & Ribuan Pamong Lam-tim Mengeluh Hampir 4 Bulan Belum Di Gaji -->

Cari Blog Ini

RESOLUSITV

Translate

RESOLUSI TELEVISI

RESOLUSI TELEVISI
AKURAT DAN TERPECAYA

ENTRI YANG DI UNGGULKAN

Dugaan Tindak Pidana Korupsi, Kejari Tahan Mantan Sekda Labuhanbatu

Resolusitv.com | Labuhanbatu Tim Jaksa Penuntut Umum bidang tindak pidana khusus Kejaksaan Negeri Labuhanbatu menerima pelimpahan berkas per...

264 Kades & Ribuan Pamong Lam-tim Mengeluh Hampir 4 Bulan Belum Di Gaji

RESOLUSITV
Minggu, Oktober 31, 2021



Resolusitv.com.
Pencairan gaji bagi para kepala desa di Kabupaten Lampung Timur, sering molor dan tersendat. Kondisi ini menjadi keluhan bagi para Kepala Desa dan para Pamong.

Dampak Covid-19 apa Sekda Baru, yang melemahkan perekonomian menjadi pukulan telak bagi masyarakat pedesaan juga para pamong desa yang hanya mengandalkan gaji.

Sehingga demi menjaga dapur tetap ngebul, mereka harus memeras otak supaya bisa mencukupi kebutuhan sandang pangan keluarga mereka.

Beberapa para Kades Dan beberapa Pamong di 24 Kecamatan Di Kabupaten Lampung Timur mengakui kondisi saat ini jauh dari kata kesejahteraan.

Para kades juga tidak bisa berbuat apa-apa atas kondisi yang terjadi sehingga, mereka hanya pasrah dengan keadaan.

Memang selalu seperti itu, gaji kami sering telat, di grup medsos kepala desa itu juga sering membahas ini, tapi paling akhirnya kita hanya bisa menunggu arahan camat,’"ujarnya, Rabu (30-10-2021)

Kondisi ini sudah terjadi cukup lama dan para Kades serta pamong desa lain tak pernah bersuara karena muara dari permasalahan tersebut, sebagaimana dikatakan adalah kondisi keuangan daerah yang mungkin defisit.

Sudah terlambat hampir 4 bulan, para kades dan pamong desa mencari alternatif pemasukan ekonomi bagi keluarganya dengan jalan lain, ada yang berkebun, menjadi buruh atau aktivitas lain yang bisa menghasilkan uang ketimbang hanya duduk diam menunggu gaji cair. Terlebih, sudah tidak ada tunjangan mereka dapatkan.

Saya berkebun, kalau cuma nunggu gaji enggak makan kita, kelaparan kita, ini saya bicara fakta, bukan lainnya, kesejahteraan kami sangat kurang, kan kita juga sudah tidak mendapat tunjangan,"katanya, Oknum Kades yang enggan namanya dipublikasikan.

Oknum Kades, di Kecamatan Wawai karya juga mengakui, dirinya tak bisa hanya mengandalkan gaji.

beban kerja yang menumpuk dan konsekuensi pemanfaatan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) menjadi sebuah beban berat bagi kades karena berimplikasi pada konsekuensi hukum.

Sehingga, hal ini sebaiknya menjadi perhatian lebih bagi Pemkab Lampung Timur.



Selalu seperti itu, tiap tahun begitu begitu saja. Jadi kalau saya itu dari pada mengharap gaji yang tidak pernah pasti cairnya kapan, saya pergi kerja rumput laut, tolonglah pemerintah perhatikan hal ini,’’keluhnya.

Dengan terbitnya berita ini tim investigasi media ini besok akan konfirmasi mengenai permasalahan seringnya pencairan gaji aparat desa yang telat, kepada Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) dan Kasi Bina Pengelolaan Keuangan dan Aset Desa.(Tim)